Lego Merupakan Alat Permainan Yang Populer Di Segala Usia, Berikut Ini Adalah Asal Muasal Terciptany

Ole Kirk Christiansen adalah seorang tukang kayu dari keluarga petani yang kurang mampu di kota Billund, Denmark, pertama kali mulai membuat mainan LEGO dengan tidak sengaja ketika Ole Kirk sedang tidak menjalani proyek kerjaan dengan waktu cukup lama yang membuat Ole Kirk perlu menemukan cara lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Inspirasi muncul ketika dia menyadari prototipe miniatur untuk barang-barang yang dia cari yang dibuat dari kayu - papan setrika, tangga dan sejenisnya, dengan potensi besar akan menjadi mainan. Lalu Mainan yang dibuatnya sukses instan. Dua tahun kemudian Ole Kirk menamai perusahaannya LEGO dengan menggabungkan dua kata Denmark leg dan godt – yang artinya "bermain dengan baik".
LEGO telah memproduksi banyak sekali mainan yang tujuan pasarnya di segala usia akan tetapi paling populer di kalangan anak-anak di negara Denmark. Di suatu ketika, popularitas mainan LEGO meredup yang membuat Ole Kirk mendapatkan ide cemerlang untuk memotong semua yo-yo menjadi dua dan menggunakannya sebagai roda untuk desain truk mainan baru yang kemudian menjadi buku terlaris.
Pada tahun 1949 LEGO mulai memproduksi batu bata konstruksi plastik yang sekarang sangat terkenal. Jika Anda bermain dengan hal-hal seperti itu sebelumnya, itu bukan LEGO sama sekali tetapi prototipe yang dipelopori oleh pembuat mainan Inggris bernama Hilary Page yang merupakan seorang pria cerdas telah menghabiskan satu hari dalam seminggu di berbagai pembibitan untuk mencoba memahami psikologi anak adalah salah satu pahlawan tanpa tanda jasa dalam sejarah mainan. Perusahaan Kiddicraft-nya mengantisipasi revolusi LEGO selama satu dekade. Dia mematenkan Interlocking Building Cubes pertamanya (dengan kancing yang khas di bagian atas dan lubang di bagian bawah yang memungkinkan mereka untuk ditumpuk dengan kuat) pada tahun 1940. Tapi apa yang gagal dia hargai dengan benar adalah keserbagunaan dan potensi desainnya. Jadi, sementara Page segera beralih ke mainan lain yang lebih menjanjikan (replika mini sup Heinz, Quaker Oats, bahkan minuman beralkohol dan rokok), Denmark-lah yang mengubah batu bata itu menjadi kerajaan global jutaan pound.