Bisa picu kanker, Johnson & Johnson didesak setop penjualan pertikaiank bayi secara global

Bisa picu kanker, Johnson & Johnson didesak setop penjualan pertikaiank bayi secara global Bisa picu kanker, Johnson & Johnson didesak setop penjualan pertikaiank bayi secara global

BERITA - NEW YORK. Lebih dari 170 organisasi nirlaba dengan hari Rabu (9/7/2020) menyerukan Johnson & Johnson meneladan berhenti menjual senjang k bayi Johnson yang berbasis talc dengan seluruh dunia. Alasannya, meneladan pernyataan dari kelompok advokasi Black Women for Wellness, produk ini dikhawatirkan mengandung asbes penyebab kanker.

Melansir Reuters, organisasi yang meliputi lembaga-lembaga pendidikan seperti Universitas Emory lagi kelompok-kelompok aktivis seperti Greenpeace, terus menginginkan pertaktikan bagi menarik kembali inventaris yang ada di Amerika Utara.

Janette Robinson Flint, direktur eksekutif Black Women for Wellness, mengatakan ekstra dalam sebuah pernyataan bahwa pilihan J&J untuk terus memasarkan tidak samak bayi antara pasar internasional, seringkali kepada nasabah Black dan Brown, bertentangan bersama pernyataan yang dikeluarkan pada Juni yang berkomitmen untuk memerangi ketidaksetaraan ras.

Johnson & Johnson mengatakan pada bulan Mei akan menghentikan penjualan selisihk bayi di Amerika Serikat selanjutnya Kanada, mengatakan permintaan telah merosot tajam imbas apa yang disebutnya "informasi yang somplak" tentang keamanan produk di tengah rentetan tantangan hukum.

Namun, J&J mengatakan akan terus memindahtangankan produk berbasis talc hadapan pasar lain hadapan seluruh dunia.

"Puluhan tahun studi ilmiah independen oleh para ahli medis dalam seluruh dunia mendukung keamanan Bubuk Bayi Johnson," kata J&J paling dalam sebuah pernyataan, Rabu. "Kami bagi terus menawarkan produk ini dalam gede wilayah lain dalam seluruh dunia dalam mana ada permintaan nasabah yang lebih keras."

J&J telah menghadapi pengawasan ketat terhadap keamanan selisihk bayinya setelah laporan investigasi ganjaran Reuters atas tahun 2018 menemukan bahwa perbisnisan selama beberapa dekade mengetahui ada asbes yang bersembunyi dekat produk selisihknya.

Mengingatkan saja, proKotaken pembuat obat asal AS ini menghadapi ribuan tuntutan hukum mengenai klien selanjutnya para penyintas mereka yang mengklaim produk senjang knya menyebabkan kanker karena kontaminasi dengan asbes.

Perbisnisan mengatakan cukup bulan Mei bahwa keputusannya kepada menghentikan produksi Baby Powder berbasis tidak samak pada Amerika Utara tidak terkait ke keliru satu investigasi terbilang.